E-Mandiri

Politekniana

Inovasi Cemerlang: Pengolahan Limbah Kaca Beton menjadi Peluang Besar di Masa Mendatang

05 Dec 2024

Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Reduce, Reuse, Recycle (3R) yang berlokasi di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan berperan penting dalam pengelolaan limbah di wilayah tersebut. Salah satu tantangan utama yang dihadapi TPS ini adalah jumlah limbah botol kaca dari beach club, villa, dan café yang mencapai sekitar 10 ton setiap bulannya. Timbunan limbah kaca ini jika tidak diolah akan menjadi masalah lingkungan yang signifikan seperti mengganggu kelangsungan makhluk hidup. Mengatasi masalah tersebut, pihak TPS 3R Nusa Dua memutuskan untuk menggandeng Komunitas Prestasi Mahasiswa Sipil (KOMPAS) guna mencari solusi inovatif dalam mengolah limbah botol kaca. Setelah berdiskusi, Alfin Saputra selaku Ketua Umum KOMPAS dan timnya berhasil mencetuskan sebuah inovasi untuk mengolah limbah botol kaca menjadi bahan campuran beton. Langkah ini tidak hanya mengurangi jumlah limbah kaca, tetapi juga menciptakan produk baru yang ramah lingkungan dan bermanfaat dari segi ekonomis.

Proses ini dimulai dengan pengumpulan sampel dari TPS 3R Nusa Dua oleh Tim KOMPAS. Selanjutnya, limbah kaca dihancurkan menjadi serbuk halus yang digunakan sebagai bahan campuran pembuatan beton. Proses ini diikuti dengan serangkaian uji laboratorium yang bertujuan untuk memastikan kualitas serta substitusi campuran beton. Kalsium karbonat (CaCO3) menjadi satu komponen penting dalam semen yang dihasilkan melalui hasil uji laboratorium. Pengujian berlangsung dari bulan Juli, selama dua sampai tiga bulan membuktikan bahwa beton yang dibuat dengan campuran serbuk kaca memiliki kualitas kuat tekan menyerupai beton konvensional. Standar deviasi digunakan dalam pengujian untuk memastikan bahwa kekuatan tekan beton dihasilkan sesuai dengan standar konstruksi yang berlaku. Selain memberikan solusi terhadap masalah limbah kaca, inovasi ini juga membawa dampak positif dalam aspek ekonomi dan lingkungan.

Salah satu keuntungan utama dengan adanya inovasi ini adalah penghematan pada anggaran pembangunan. Menggantikan sekitar 20% semen menggunakan serbuk kaca sehingga Rencana Anggaran Biaya (RAB) dapat ditekan hingga 10%. Dampak ekonomisnya berupa pengurangan biaya pengelolaan limbah di TPS 3R Nusa Dua serta peningkatan nilai tambah dari limbah kaca yang sebelumnya tidak memiliki nilai ekonomi. Selain itu, pengurangan penggunaan semen ini memiliki dampak positif pada lingkungan, yaitu menurunkan jejak karbon yang dihasilkan dari produksi semen.

Meskipun memiliki banyak manfaat, penerapan inovasi ini juga menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan keberlanjutannya. Salah satunya ialah memastikan ketersediaan serbuk kaca yang cukup untuk skala produksi yang lebih besar. Selain itu, pengolahan limbah kaca menjadi beton masih memerlukan uji coba lanjutan untuk memastikan bahwa campuran ini dapat menghasilkan beton tahan lama. Tidak hanya itu, inovasi ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam yang terbatas, seperti pasir dan semen. Jika diterapkan secara luas, ini bisa menjadi langkah penting menuju pembangunan yang berkelanjutan secara umum. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagi mahasiswa tentang bagaimana inovasi berkelanjutan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial, melalui pemanfaatan limbah kaca sebagai bahan campuran beton. Bukan hanya membantu mengurangi jumlah limbah yang harus dibuang, tetapi juga memberikan solusi hemat biaya bagi industri konstruksi.

Alfin Saputra bersama tim KOMPAS lainnya memiliki keinginan besar agar para pengelola industri utamanya di sektor konstruksi bisa mengembangkan inovasi kreatif yang bergelut di bidang riset teknologi ini. Sehingga mahasiswa maupun masyarakat bisa ikut serta dalam mengurangi masalah di lingkungan sekitar begitu pula dengan dampak yang ditimbulkan bagi keberlangsungan hidup. Besar harapan kemunculan ide cemerlang ini dapat diterapkan dalam proses pembelajaran internal di Politeknik Negeri Bali (PNB). (tha, ksn, dp)

Daftar Komentar

Beri Komentar

*Email anda tidak akan kami tampilkan

UKM Jurnalistik @2022, All Right Reserved