E-Mandiri

Politekniana

Wangi Kreativitas: Perjalanan Menuju Kemenangan Juara 1 di National Innovation Week Competition 2.0 oleh Mahasiswa Politeknik Negeri Bali

27 Jun 2024

Innovation Week Competition merupakan suatu kompetisi inovatif bertaraf nasional yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa dalam pengembangan IPTEK dan mewujudkan ide-ide kreatif yang mendukung sustainable development. Kompetisi ini diadakan oleh Universitas Darussalam Gontor (UNIDA) dan kini sudah menginjakkan umur 2.0 dengan perwakilan dari Politeknik Negeri Bali (PNB) berhasil meraih juara 1 melalui karya inovasinya berupa Parfum Herbal. Beranggotakan mahasiswi Jurusan Administrasi Bisnis (AB) oleh Ni Kadek Dwi Puspawati Purna, Ni Komang Ayu Ovalia Cahyani, dan Vina Aviliani yang berlatar belakang prodi berbeda serta dosen pendamping Ni Made Kariati, S.Kom, M.Cs., sukses mengisi kemenangan tersebut dengan keahlian berbeda dalam menunjang kebutuhan produksi karyanya.

Dwi Puspawati bersama tim memilih untuk mengemukakan inovasi parfum herbal dalam kompetisi ini. Bermula ketika mereka melihat serta merasakan lingkungan sekitar  membuat ketidaknyamanan dengan dikelilingi oleh perokok aktif menyebabkan dampak yang besar bagi perokok aktif itu sendiri ataupun orang di sekitarnya yaitu perokok pasif. Jadi, muncullah suatu inovasi berupa produk yang diharapkan mampu meminimalisir bahaya hirupan asap rokok terhadap paru-paru. Menghasilkan parfum dengan kandungan wangi rosemary, daun mint, eucalyptus, serta wangi cendana. Hadirnya wangi cendana yang bertujuan untuk mengenalkan bahwa Bali memiliki identitas harum cendana. Dwi Puspawati mengatakan bahwa apabila memilih wangi jepun kelak wangi yang dihasilkan tidak terlalu harum sehingga tim mereka memutuskan untuk memilih wangi dari cendana.

Persiapan untuk mengikuti kompetisi ini kurang lebih selama 1 bulan. Pada bulan Oktober pengumuman mengenai lomba, lalu pengumpulan bahan, proses uji coba hingga packaging sampai pengumpulan paper pada bulan November. Proses pembuatan yang cukup rumit menimbulkan beberapa kesulitan bagi tim PNB, mulai dari pencarian jurnal yang harus terverifikasi secara ilmiah, hingga ke proses uji coba yang cukup menantang karena menggunakan tikus mencit agar dapat memastikan manfaat parfum secara pasti. Disamping itu, Dwi Puspawati juga mengaku bahwa mereka sampai membuat time schedule untuk mengimbanginya dengan aktivitas kuliah, organisasi dan juga perlombaan. 

Dwi Puspawati bersama tim juga memiliki keinginan untuk mengembangkan inovasi parfum herbal ini sebagai ide bisnis. Karena produk ini belum ada di pasaran, mereka yakin produk ini akan jadi ide bisnis yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Namun, dikarenakan belum adanya modal mereka pun belum bisa merealisasikannya. Tetapi, hal itu bukan menjadi penghambat ketiga mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis ini, karena mereka masih berusaha untuk mengumpulkan modal bersama-sama. 

Ia juga memberikan tips & trik untuk mengikuti suatu kompetisi, mengetahui kemampuan diri dan ingat untuk selalu research mengenai kompetisi yang akan diikuti serta siapkan persiapan yang matang. Mencari dosen pendamping ataupun orang yang cukup berpengalaman dalam bidang lomba tersebut sehingga dapat mengarahkan dalam proses perlombaan. Saat diwawancarai mengenai kesan & pesan selama mengikuti kompetisi, tim PNB mengaku bahwa mereka sangat takut tidak membuahkan hasil memuaskan karena kompetisi ini adalah kompetisi pertama bagi mereka hingga keluar Bali. Namun, tidak disangka mereka berhasil menjuarai kompetisi ini berkat kerja keras dan komunikasi yang baik antar satu salam lain. "Coba aja dulu  urusan menang kalahnya itu urusan belakang yang penting kita berani mencoba aja untuk mengikuti lomba tersebut," ujar Dwi Puspawati mengenai pesan mengikuti perlombaan. (tha, dp, ksn)

Daftar Komentar

Beri Komentar

*Email anda tidak akan kami tampilkan

UKM Jurnalistik @2022, All Right Reserved