Inovasi mahasiswa merupakan pendorong utama dalam kemajuan dan perkembangan masyarakat. Ketika ide-ide segar dan pemikiran kreatif dari para mahasiswa disalurkan melalui program-program inovatif, dampaknya dapat menciptakan solusi baru untuk berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam hal ini, program kreativitas mahasiswa (PKM) menjadi wadah yang penting untuk mengembangkan potensi inovatif mereka.
Program-program ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka dapatkan di pendidikan, tetapi juga mendorong mereka untuk berkolaborasi lintas disiplin ilmu, memperluas jaringan, dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan dunia nyata. Dengan memfasilitasi ruang bagi eksperimen dan risiko yang terkontrol, program kreativitas mahasiswa membantu menciptakan lingkungan yang merangsang kreativitas dan inovasi. Selain itu, program ini juga sering memberikan akses ke sumber daya dan dukungan yang diperlukan bagi mahasiswa untuk mewujudkan ide-ide mereka menjadi kenyataan. Mulai dari mentoring oleh profesional yang berpengalaman hingga akses ke fasilitas dan dana penelitian, program ini membantu mempercepat proses transformasi ide menjadi produk atau layanan yang berguna bagi masyarakat.
Tentunya, kesuksesan dari program-program ini tidak hanya diukur dari jumlah produk atau layanan yang dihasilkan, tetapi juga dari dampak positif yang dihasilkan oleh inovasi tersebut. Inovasi mahasiswa memiliki potensi untuk mengubah paradigma, memecahkan masalah kompleks, dan bahkan menciptakan peluang baru di berbagai sektor kehidupan. Oleh karena itu, mendukung dan mengembangkan program kreativitas mahasiswa merupakan investasi yang bernilai bagi masa depan inovasi dan kemajuan masyarakat.
Dengan mengangkat judul “Nilai Lokalitas Pondasi Diri Akuntan Menghadapi Tantangan di Era Society 5.0” yang membahas bagaimana cara akuntan dapat mempertahankan nilai-nilai lokal dalam praktik mereka di era Society 5.0, di tengah tantangan yang disebabkan oleh perkembangan teknologi dan transformasi sosial, tim PKM yang terdiri dari lima mahasiswa jurusan Akuntansi di Politeknik Negeri Bali berhasil menuju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). “PIMNAS adalah ajang bergengsi di Indonesia, untuk bisa sampai ke PIMNAS itu luar biasa, mahasiswa disini berpikir kalau PKM yang diadakan itu biasa-biasa saja, tapi sebenarnya arah PKM ini ke PIMNAS yang dimana merupakan ajang penelitian bergengsi di Indonesia karena penyelenggaranya juga memang dari pihak Kemendikbudristek. Dan kalau kita bisa sampai PIMNAS otomatis kita akan terkoneksi ke Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). Nanti data kita akan masuk ke sana dan bagi orang-orang yang ingin mengincar beasiswa-beasiswa dari Kemendikbudristek, akan menjadi lebih mudah jika kita punya data di Puspresnas,” ujar Ni Kadek Diva Mayrika Sartana, selaku Ketua Tim PIMNAS ke-36 PNB.
Berbicara tentang keberagaman, tentunya tidak pernah lepas dari kata perbedaan....
Dalam era globalisasi ini, keberagaman di kalangan mahasiswa memainkan peran...
Perpustakaan merupakan jantung dari sebuah perguruan tinggi. Namun, perpustakaan sering...
Seiring perkembangan teknologi, maka semakin berkembang bidang usaha. Sebagian orang...
Anak Agung Putri Indrayanti, ST. MT, atau yang akrab disapa...
Di era globalisasi ini, hubungan antarbudaya di lingkungan kampus menjadi...
“ How to Make Millions Before Grandma Dies “ adalah...
Lagu berjudul “Pelukku untuk Pelikmu” merupakan sebuah lagu yang menjadi...
Inovasi mahasiswa merupakan pendorong utama dalam kemajuan dan perkembangan masyarakat. Ketika ide-ide segar dan pemikiran kreatif dari para mahasiswa disalurkan melalui program-program inovatif, dampaknya dapat menciptakan solusi baru untuk berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam hal ini, program kreativitas mahasiswa (PKM) menjadi wadah yang penting untuk mengembangkan potensi inovatif mereka.
Program-program ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka dapatkan di pendidikan, tetapi juga mendorong mereka untuk berkolaborasi lintas disiplin ilmu, memperluas jaringan, dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan dunia nyata. Dengan memfasilitasi ruang bagi eksperimen dan risiko yang terkontrol, program kreativitas mahasiswa membantu menciptakan lingkungan yang merangsang kreativitas dan inovasi. Selain itu, program ini juga sering memberikan akses ke sumber daya dan dukungan yang diperlukan bagi mahasiswa untuk mewujudkan ide-ide mereka menjadi kenyataan. Mulai dari mentoring oleh profesional yang berpengalaman hingga akses ke fasilitas dan dana penelitian, program ini membantu mempercepat proses transformasi ide menjadi produk atau layanan yang berguna bagi masyarakat.
Tentunya, kesuksesan dari program-program ini tidak hanya diukur dari jumlah produk atau layanan yang dihasilkan, tetapi juga dari dampak positif yang dihasilkan oleh inovasi tersebut. Inovasi mahasiswa memiliki potensi untuk mengubah paradigma, memecahkan masalah kompleks, dan bahkan menciptakan peluang baru di berbagai sektor kehidupan. Oleh karena itu, mendukung dan mengembangkan program kreativitas mahasiswa merupakan investasi yang bernilai bagi masa depan inovasi dan kemajuan masyarakat.
Dengan mengangkat judul “Nilai Lokalitas Pondasi Diri Akuntan Menghadapi Tantangan di Era Society 5.0” yang membahas bagaimana cara akuntan dapat mempertahankan nilai-nilai lokal dalam praktik mereka di era Society 5.0, di tengah tantangan yang disebabkan oleh perkembangan teknologi dan transformasi sosial, tim PKM yang terdiri dari lima mahasiswa jurusan Akuntansi di Politeknik Negeri Bali berhasil menuju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). “PIMNAS adalah ajang bergengsi di Indonesia, untuk bisa sampai ke PIMNAS itu luar biasa, mahasiswa disini berpikir kalau PKM yang diadakan itu biasa-biasa saja, tapi sebenarnya arah PKM ini ke PIMNAS yang dimana merupakan ajang penelitian bergengsi di Indonesia karena penyelenggaranya juga memang dari pihak Kemendikbudristek. Dan kalau kita bisa sampai PIMNAS otomatis kita akan terkoneksi ke Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). Nanti data kita akan masuk ke sana dan bagi orang-orang yang ingin mengincar beasiswa-beasiswa dari Kemendikbudristek, akan menjadi lebih mudah jika kita punya data di Puspresnas,” ujar Ni Kadek Diva Mayrika Sartana, selaku Ketua Tim PIMNAS ke-36 PNB.